Tuesday, November 18, 2008
Catatan Hari Ini
Ternyata, genap 22 tahun sudah hari ini, hidup saya lalui. Ah, mungkin sebenarnya saya menjalani hidup belum ada 22 tahun. Meski dalam catatan-catatan tertulis bahwa saya lahir pada 18 November 1986, namun saya merasa hidup belum selama itu; 22 tahun.

Mungkin aneh, tapi setidaknya begitulah saya (berusaha) menghargai hidup. Ya, saya merasa menjalani hidup ketika saya mulai bisa mengingat apa yang saya alami. Mungkin saya mulai mengingat sesuatu ketika saya mulai belajar di taman kanak-kanak. Saya merasa tidak mengingat apapun sebelum itu. Setidaknya, itu yang ada dalam pikiran saya saat ini, boleh setuju, boleh tidak.

Saya sangat bersukur karena merasa banyak hal yang saya dapatkan selama ini, terutama tahun ini. Banyak pelajaran yang diberikan orang-orang (baca: kehidupan) yang ada di sekitar saya; belajar memahami orang, belajar beradaptasi dengan orang, belajar menghargai orang dan masih banyak lagi. Sungguh, saya sangat bersukur bisa mengenal (atau setidaknya mengetahui) orang-orang itu, orang-orang yang sangat peduli pada saya. Entah mereka merasa atau tidak, saya banyak belajar dari mereka.

Kehidupan selalu menyajikan panggung sandiwara yang sungguh luar biasa. Berulang kali saya mendapati bahwa ternyata kita tidak akan pernah mengenal orang lain dengan baik. Pasti selalu ada hal-hal yang tidak mungkin kita ketahui. Selalu ada hal-hal yang orang lain sembunyikan dari kita, sedekat apapun orang itu dengan kita( maaf, ini bukan saya yang mengalami, tapi beberapa kawan becerita pada saya tentang apa yang mereka alami dan saya simpulkan seperti ini). Saya jadi ingat kata-kata yang ada dalam sebuah filem; admiration leads you astray from the truth..!! Yah, kekaguman kita yang berlebih terhadap orang lain hanya akan membuat kita buta; semakin tidak mengenali orang itu. Akan semakin banyak hal-hal yang tersembunyi (atau disembunyikan?) dari kita. Setidaknya itu salah satu pelajaran berharga yang ingin saya katakan, boleh setuju boleh tidak.

Oh ya, kemarin malam saya ke cafe; nyisya dan ngobrol dengan dua kawan yang belakangan sering ke cafe bareng; Pak Muh dan Gembil. Setiap kali bertemu dengan mereka, pasti selalu ada yang diomongkan. Dan kemarin malam, kami banyak bercerita kehidupan kami di rumah sebelum di Kairo. Ah, senang rasanya bisa bernostalgia dengan kampung halaman meski sebatas bayangan dan cerita. Saya jadi merindukan mereka; keluarga, kawan-kawan dan tetangga di rumah. Entah seperti apa sekarang keadaan di sana. Tiga tahun lamanya, saya sama sekali tidak melihat keadaan di rumah, walau sebatas poto. Hanya ada beberapa foto pernikahan kakak saya yang tidak menggambarkan keadaan kampung halaman karena foto-foto kebanyakan di ruang resepsi. Ah, aku benar-benar merindukan rumah.

Terakhir, terimakasih untuk orang-orang yang telah banyak memberi pengalaman dan pelajaran pada saya, memberikan warna tersendiri dalam kehidupan selama selama ini dan untuk seseorang yang telah memberi sebuah kepercayaan...no matter where u are, i'm grateful for your presence, thank's to the chance to open my eyes, thank's for sure.


 
posted by elchecago at 1:33 PM | Permalink | 4 comments