Jalan, apa yang dapat kamu ambil darinya..?? Apa yang dapat kamu bayangkan darinya…?? Lalu apa yang akan kamu lakukan dengan kata itu…?? Ia begitu panjang membentang sampai mata kita takkan bisa melihatnya kemudian. Dalam perjalanan yang kita tempuh, banyak sekali jalan yang harus kita hadapi, kita temui dan harus kita pilih; kanan, kiri, naik, turun, maju, pun sesekali mundur, merangkak menoleh ke belakang. Bahkan jalan itu bukan hanya jalan mulus lurus seperti yang kita impikan; kadang terjal penuh bebatuan, penuh duri, berkelok-kelok tak karuan, sesekali membuat kita merintih kesakitan.
Sesulit apapun dan seterjal apapun jalan yang ada dihadapan kita, jangan pernah mudur dan memilih menyerah. Seperti pepatah lama yang mengatakan; di mana ada kemauan di sana pasti ada jalan. Yakinlah bahwa semua telah digariskan dan telah ditentukan. Meski terkadang terlintas dalam pikiran bahwa kita sendiri yang memilih dan menentukan perjalanan kita,tapi pada dasarnya semua telah digariskan. Yah, sebagaimana hidup dan mati kita yang telah Tuhan gariskan, maka perjalanan panjang kita pasti telah tergariskan pula.
Pilihan, hhhmmm…satu kata yang selalu saja membuat kita ragu dan termanggu. Di manapun dan kapanpun, ia selalu mengikuti dan mengiringi jejak yang coba kita gariskan dan kita tempuh. Entah memilih sulit dan mudah, kanan atau kiri, berbelok atau lurus, naik atau turun. Diantara semua itu pasti akan ada satu kata; memilih.
Dalam banyak hal, selalu saja ada pilihan. Semua orang berhak memilih jalan mana yang ia tempuh. Dan terkadang kita akan dibuat terheran-heran dengan pilihan orang-orang di sekitar kita. Pernah seorang kawan mengatakan pada saya; "mengapa ya si A kok malah memilih segala sesuatunya dari nol…?? Padahal perusahaan ayahnya ada banyak…?? Mengapa ga ongkang-ongkang saja di kantor menikmati kursi empuk…??". Pertanyaan yang wajar menurut saya. Semua orang tentu ingin hidup enak daripada hidup sengsara. Tapi bagi saya keinginan si A memiliih memulai semuanya dari titik paling bawah adalah hal yang ingin saya ikuti. Bukankah lebih besar ombak maka akan lebih tangguh pula pelautnya…??.
Di penghujung tahun ini, sudah selayaknya kita renungkan sejenak perjalanan kita setahun ini; sudahkah kita menemukan apa yang kita cari…? Apakah sudah cukup puas dengan apa yang kita punya sekarang ini…?. Ah, saya rasa manusia adalah makhluk yang tidak pernah dengan perburuannya, sebagaimana binatang buas yang selalu mencari mangsa. Dan selayaknya kita mulai menggariskan dan memilih jalan mana yang akan kita tempuh; kanan, kiri, berbelok arah, lurus atau bahkan berbalik arah…??!!. Tapi satu yang harus anda camkan; jangan terlalu idealis karena yang kita hadapi adalah realita, dan realita acapkali berbenturan dengan idealisme kita.
Satu hal lagi, jika anda punya ide dalam otak anda, maka segera lakukan agar ia tidak mati sia-sia sebelum layu.
Salam hangat dari musim yang semakin dingin,