Sunday, October 21, 2007
Berdamai Dengan Ketakutan
; sebuah usaha melawan kebosanan
Tanyalah manusia mana yang tak pernah merasa jenuh dalam hidupnya. Hampir semua orang - atau bahkan semua orang – pasti pernah merasa jenuh. Saya jadi setuju dengan kata-kata Muhidin M Dahlan yang saya temukan di bagian akhir pembuka bukunya; Jalan Sunyi Seorang Penulis. Ia bilang "…setiap rutinitas adalah kebosanan…". Rasa yang satu ini ada yang sementara ada juga yang berlama-lama mengendap dalam diri manusia.

Orang bisa merasa bosan karena dia sudah tidak lagi menemukan cita atau kehilangan cita itu sendiri. Orang yang kehilangan cita bisa saja karena ia sudah mapan atau ia telah mendapatkan mimpi-mimpinya dan tak lagi punya mimpi yang lebih. Bisa juga karena putus asa karena tak kunjung mendapatkan mimpinya, sampai akhirnya kebosanan melanda.

Kata Pramoedya Ananta Toer; cita menimbulkan perjuangan. Dan perjuangan selalu berbarengan dengan penderitaan. Karena ada cita lah maka orang ingin berjuang. Dan penderitaan oleh cita adalah penderitaan yang membahagiakan. Maka jika anda merasa bosan, anda perlu bertanya apakah anda adalah manusia yang tak lagi bermimpi dan telah kehilangan tujuan hidup...?

Tentang tujuan hidup; semua orang tahu bahwa manusia ingin bahagia. Baik kebahagian yang bersifat duniawi ataupun surgawi. Dan secara naluriah, semua orang sangat menyayangkan jika mereka menyia-nyiakan kehidupan yang sementara ini dan tidak berjuang untuk mendapatkan sesuatu darinya. Goenawan Muhammad pernah berkata dalam catatan pinggirnya (Kereta) bahwa yang "sementara" itu lebih menarik dari yang abadi. Kehidupan di dunia memang lebih menarik minat manusia daripada kehidupan setelah mati nanti. Sebagaimana saat kita naik sebuah kereta; pemandangan di luar – dari jendela – lebih menarik hati kita daripada kota yang kita tuju. Kita lebih menikmati pemandangan di luar kereta yang sekelebat saja dan merasainya sebagai sebuah perpisahan bagitu kereta tiba di kota tujuan.

Dalam sebuah perjalanan (hidup) kita, kebosanan-kebosanan yang datang itu bisa juga disebabkan adanya ketakutan-ketakutan pada diri kita. Dan setiap orang memiliki ketakutan-ketakutannya sendiri. Orang kaya sudah dipastikan takut kehilangan hartanya; anak kecil – sebagimana biasa – takut akan gelap; pengusaha takut usahanya bangkrut; anak gadis yang beranjak tua takut tidak mendapatkan jodoh dan masih banyak lagi ketakutan yang ada pada masing-masing individu.

Diakui atau tidak, begitu banyak ketakutan melanda diri kita dalam hidup. Dan orang-orang yang dikalahkan oleh ketakutannya sendiri itulah orang-orang yang akan kehilangan harapan akan adanya perubahan hidup dan pada akhirnya mengalami kebosanan dalam hidupnya. Mochtar Lubis dalam Jalan Tak Ada Ujung mengatakan; setiap orang harus berani hidup dengan ketakutannya. Berdamai dengan ketakutan-ketakutan bisa menjadi jalan untuk "membunuh" rasa bosan. Sebab, saat kita merasa damai, kita akan bisa dan mau menerima apa yang ada di hadapan kita hingga pada akhirnya kita bisa menikmati perjalanan ini. Dan jika sudah begitu, maka kita tak layak menyebut diri kita berada dalam kebosanan.

Adanya sebuah harapan merupakan suatu yang sangat berharga dalam mengatasi kebosanan. Orang-orang yang tak lagi punya harapanlah orang-orang yang sering dilanda kebosanan. Sedang orang-orang yang masih punya harapan bisa dipastikan masih memiliki rasa juang; memiliki cita. Mereka akan senantiasa mencari dan mencari harapan-harapan itu. Dan dalam sebuah pencarian itulah hal-hal baru akan ditemukan dan tidak lagi terjebak dalam rutinitas.



nb: Tulisan lama (banget), sempet ngendon di Qatameya beberapa bulan, tepate dari ujian akhir kemarin. Kebetulan semaleman saya dilanda kebosanan yang sanget, kemudian saya teringat tulisan itu. Anggap saja usaha saya melawan bosan; bukan usaha melawan lupa-nya NS :P
 
posted by elchecago at 9:24 PM | Permalink |


4 Comments:


  • At 5:27 PM, Anonymous Anonymous

    ketakutan?
    itulah satu-satunya musuhku yang sampai sekarang aku tak bisa mengalahkannya...
    ketakutan, selamanya aku tak akan bisa bersahabat dengannya. it's my great enemy even i live and grow here.

    Nb: tolong, di deret link, namaku diganti DeMIS aja yach..??
    biar lebih keren aja :D

     
  • At 7:45 AM, Blogger icHaaWe

    aku sih gak pernah takut sama perjalanan hidup... hidup ku bener2 penuh warna, penuh bencana, penuh suka, penuh derita, penuh cita..penuh deh...
    cuma kadang sediiihhh ... sedih, karena harapan2 yg blom tercapai...itu ajah :P
    lam kenal yah

     
  • At 2:46 AM, Blogger elchecago

    elche@demis; sama kok..aku juga masih menyimpan ketakutan, dan itu wajar..!! tapi jangan membuat ketakutan itu mengalahkan kita. Dah ganti kok..;)

    elche@icha; ga sah sedih kalo harapan lom tercapai, orang yang sukses tuh orang yang ga pernah jera...;)
    lam kenal juga

     
  • At 9:37 PM, Blogger granny Lulu

    tulisan yang bagus..
    memang, musuh paling amit-amit yang susah banget ditaklukin itu diri kita sendiri.hehehe^^