Ah, jika waktu dapat kembali, ingin kuputar semuanya. Ingin, kuputar kembali kisah yang telah pergi, kisah yang meninggalkan kenangan itu. Jika saja waktu dapat kembali dan aku tahu akan seperti ini saat ini, ingin kuurungkan saja, tak kukatakan dan lebih baik kusimpan semuanya.
Ya, seharusnya tidak kukatakan semuanya ketika aku belum siap untuk kehilangan semuanya. Akan lebih jika kukatakan ketika aku sudah siap untuk kehilangan, karena aku tahu semua takkan seperti yang kumau. Meski aku berusaha seperti apapun, kenyataannya masih sama saja dan sampai saat ini, apa yang kurasa masih sama meski berusaha membunuhnya. Ingin sekali aku mematikannya, mengenyahkannya, membuangnya jauh-jauh dari hariku. Tapi, semua sama saja. Semua usahaku sia-sia.
Tapi sudahlah, aku tetap akan menerimanya. Lebih baik menjalani kenyataan yang menyesakkan daripada memiliki mimpi-mimpi yang membahagiakan. Bukan, aku tidak ingin berhenti bermimpi. Setidaknya, aku merasa itulah yang terbaik saat ini; menjalani kenyataan yang menyesakkan daripada memiliki mimpi-mimpi yang membahagiakan.
Ya, seharusnya tidak kukatakan semuanya ketika aku belum siap untuk kehilangan semuanya. Akan lebih jika kukatakan ketika aku sudah siap untuk kehilangan, karena aku tahu semua takkan seperti yang kumau. Meski aku berusaha seperti apapun, kenyataannya masih sama saja dan sampai saat ini, apa yang kurasa masih sama meski berusaha membunuhnya. Ingin sekali aku mematikannya, mengenyahkannya, membuangnya jauh-jauh dari hariku. Tapi, semua sama saja. Semua usahaku sia-sia.
Tapi sudahlah, aku tetap akan menerimanya. Lebih baik menjalani kenyataan yang menyesakkan daripada memiliki mimpi-mimpi yang membahagiakan. Bukan, aku tidak ingin berhenti bermimpi. Setidaknya, aku merasa itulah yang terbaik saat ini; menjalani kenyataan yang menyesakkan daripada memiliki mimpi-mimpi yang membahagiakan.