Pada dasarnya, kalau kita mau membagi waktu kapan kita hidup, maka ada tiga masa yang kita alami; masa lalu, sekarang dan masa depan. Ketiganya tentu punya hubungan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Selalu ada saja yang kita alami pada ketiga masa itu.
Masa lalu yang menjadi bagian kenangan dalam hidup kita, selalu saja menghadirkan banyak kenangan; suka, duka, sedih, tawa, baik, buruk dan banyak hal lagi yang pasti terjadi pada masa lalu kita. Peristiwa yang tidak mengenakkan hati, pasti selalu ingin kita lupakan, ingin kita buang jauh-jauh dari ingatan kita. Sementara kebahagian-kebahagian yang pernah kita kecap, pasti selalu ingin kita ulangi, ingin kita rasakan kembali. Tapi jangan lupakan, bahwa terkadang masa lalu yang pada waktu itu tidak baik, yang menyakitkan pun, ketika kita mengingatnya kembali, justru akan membuat kita tertawa. Sedangkan kenangan manis, tak selamanya menjadi manis ketika kita mengingatnya, mungkin saja ia akan menyakitkanketika mengingatnya. Satu hal yang terpenting adalah jangan menyesal dengan apapun yang kita lakukan pada masa lalu kita. Tidak ada yang perlu kita sesali, sekalipun itu adalah kesalahan. Karena dalam kesalahan, selalu ada pembelajaran dan proses pendewasaan.
Masa depan yang kita nantikan, yang kita impikan, janganlah terlalu kita harapkan. Harapan yang berlebih pada masa depan, pada hari esok hanya akan membuat kita merasa terbebani
untuk menjalani kehidupan kita saat ini. Harapan berlebih pada masa yang akan datang hanya akan membuat kita khawatir seandainya kita gagal mewujudkan harapan tersebut. Janganlah terlalu berharap pada masa depan; masa depan itu masih misteri, bukan sesuatu yang pasti. Bukan, saya tidak melarang anda untuk mempunyai harapan, tapi hanya mengingatkan untuk tidak terlalu berharap pada masa depan.
Hal yang terpenting dalam hidup adalah menjalani sebaik-baiknya detik di mana kita bernafas, detik di mana kaki kita pijakkan di atas bumi. Saya masih yakin, selama nafas pemberian Tuhan ini kita pergunakan sebaik-baiknya pada saat ini, maka tidak ada yang perlu kita khawatirkan dalam menghadapi esok hari yang masih menjadi misteri; esok hari yang belum pasti.
Tak perlu menyesali masa lalu, biarkan ia tetap begitu. Petiklah pembelajaran yang ada dari masa lalu itu dan tak perlu khawatirkan masa depan karena ia bukanlah sebuah kepastian. Cukup jalani dan beri makna sebaik-baiknya pada nafas yang Tuhan berikan pada saat ini, maka hidup akan baik-baik saja.
Masa lalu yang menjadi bagian kenangan dalam hidup kita, selalu saja menghadirkan banyak kenangan; suka, duka, sedih, tawa, baik, buruk dan banyak hal lagi yang pasti terjadi pada masa lalu kita. Peristiwa yang tidak mengenakkan hati, pasti selalu ingin kita lupakan, ingin kita buang jauh-jauh dari ingatan kita. Sementara kebahagian-kebahagian yang pernah kita kecap, pasti selalu ingin kita ulangi, ingin kita rasakan kembali. Tapi jangan lupakan, bahwa terkadang masa lalu yang pada waktu itu tidak baik, yang menyakitkan pun, ketika kita mengingatnya kembali, justru akan membuat kita tertawa. Sedangkan kenangan manis, tak selamanya menjadi manis ketika kita mengingatnya, mungkin saja ia akan menyakitkanketika mengingatnya. Satu hal yang terpenting adalah jangan menyesal dengan apapun yang kita lakukan pada masa lalu kita. Tidak ada yang perlu kita sesali, sekalipun itu adalah kesalahan. Karena dalam kesalahan, selalu ada pembelajaran dan proses pendewasaan.
Masa depan yang kita nantikan, yang kita impikan, janganlah terlalu kita harapkan. Harapan yang berlebih pada masa depan, pada hari esok hanya akan membuat kita merasa terbebani
untuk menjalani kehidupan kita saat ini. Harapan berlebih pada masa yang akan datang hanya akan membuat kita khawatir seandainya kita gagal mewujudkan harapan tersebut. Janganlah terlalu berharap pada masa depan; masa depan itu masih misteri, bukan sesuatu yang pasti. Bukan, saya tidak melarang anda untuk mempunyai harapan, tapi hanya mengingatkan untuk tidak terlalu berharap pada masa depan.
Hal yang terpenting dalam hidup adalah menjalani sebaik-baiknya detik di mana kita bernafas, detik di mana kaki kita pijakkan di atas bumi. Saya masih yakin, selama nafas pemberian Tuhan ini kita pergunakan sebaik-baiknya pada saat ini, maka tidak ada yang perlu kita khawatirkan dalam menghadapi esok hari yang masih menjadi misteri; esok hari yang belum pasti.
Tak perlu menyesali masa lalu, biarkan ia tetap begitu. Petiklah pembelajaran yang ada dari masa lalu itu dan tak perlu khawatirkan masa depan karena ia bukanlah sebuah kepastian. Cukup jalani dan beri makna sebaik-baiknya pada nafas yang Tuhan berikan pada saat ini, maka hidup akan baik-baik saja.
wah makin bijak saja kamu bulan puasa ini, Dear :) aku turut bersyukur dengan perubahanmu. hehehe..peace..
unik neh kalau masa lalu dikaitkan dengan cinta: kalau diingat2 dulu pernah bego mencintai orang yang salah...hehehe..pake acara melankolis nangis2 segala. Tapi kalau diingat2 jadi ketawa... ( Nih buktinya aku nulisnya sambil nyengir2 ga karuan...ho3x) yang jelas salah cinta ini membuat hidupku jadi lebih matang menyikapi hidup... (Jiee..gaya amat neh)aku bersyukur pernah mengalaminya dulu.
Klu ingat masa depan,sukanya ngaitin ma jodoh:
Ini kadang yg buat tambah daftar lamunan n wasting time... ^_^
kata temenqu: Sesuatu yang pasti ga usah dipikirkan...perlunya dipersiapkan... Nah, yang dah pasti tu kayak:jodoh n mati.
Jadi klu lagi melankolis datang.. atau lagi2 frustasi mikirin jodoh...huauahua... aku jadi ingat tuh kata2 temanku itu...
Intinya: Hiduplah untuk hari ini :)
(ga nyambung ya komen nya? biarin :P
keep on blogging,bro :)