Tahun 2008 segera berakhir pergi meninggalkan kita, hanya tinggal menghitung beberapa jam saja. Satu tahun, ketika kita mengawangnya di awal tahun, rasanya akan begitu lama. Namun, ketika berada di akhir tahun seperti ini, awal tahun sepertinya baru kita temui beberapa hari lalu, dan kini sudah harus bertemu dengan tahun baru yang lain.
Saya hanya mencoba merenungi sejauh mana kaki saya melangkah di tahun ini. Saya merasa, semua berjalan baik-baik saja di awal hingga pertengahan tahun ini. Semua saya rasakan berjalan dengan mudah dan menyenangkan. Jika diibaratkan dengan sebuah putaran roda, saat itu saya mungkin sedang berada di atas. Namun saya sadar, bahwa hidup adalah perputaran yang tiada hentinya. Jika sekarang berada di atas, maka itu tidak akan abadi. Satu saat pasti kita akan berada di bawah, meski tidak tahu kapan itu akan terjadi.
Dan benar saja, di penghujung tahun ini, saya merasa banyak kekalahan menghampiri saya. Terlalu banyak kehilangan yang menghampiri dan meruntuhkan semangat yang selama ini saya perjuangkan. Pukulan bertubi-tubi dan masalah yang datang dari berbagai arah pada bulan-bulan terakhir akhirnya membuat saya jatuh, tertatih dan merintih. Saya tahu, saya tidak mati karena semua itu. Namun saya juga sadar, semua tak akan lagi sama. Untuk berjalan seperti waktu-waktu sebelumnya bukan hal yang mudah. Bahkan sampai saat ini, saya masih tertatih.
Perlahan tapi pasti, saya harus menyadari bahwa semua itu adalah proses kehidupan. Proses di mana tak selamanya kita akan berada di atas dan tak selamanya berada di bawah. Mungkin pertengahan tahun ini adalah saat di mana saya berada di atas, dan sekarang adalah saat di mana giliran saya berada di bawah. Saya juga sadar, bahwa semua terjadi bukan karena kesalahan orang lain, akan tetapi kesalahan saya yang tidak mampu menyikapi beberapa hal dengan sebuah kedewasaan. Yah, mungkin karena saya belum bisa berpikir dewasa seperti yang saya inginkan.
Saya juga sadar, bukan hal mudah menghapus apa yang ditorehkan tahun 2008 dalam hidup saya. Terlalu banyak suka dan duka menghampiri. Terlalu banyak yang ia berikan dalam kehidupan saya, namun tidak sedikit pula yang ia ambil dari kehidupan saya. Biar saja semua menjadi catatan kecil dalam kehidupan saya. Dalam setiap persinggahan ruang dan waktu, pasti selalu ada ribuan kenangan yang ditorehkan dan tak akan pernah tergantikan. Satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah membiarkan semua yang berlalu tetap seperti itu tanpa mengusiknya dan mengambil pelajaran dari semuanya.
Ada satu hal yang ingin coba saya renungi; mungkin sudah saatnya bagi saya untuk berhenti bermimpi dan melepas mimpi-mimpi yang selama ini menjadi semacam nyawa hingga saya mampu bertahan menjalani hari. Meski saya merasa kalah di akhir tahun ini, namun saya patut bersukur karena semua itu mampu menyadarkan saya untuk terbangun dari mimpi-mimpi yang selama ini menghiasi perjalanan hidup ini. Bagi saya saat ini, saya lebih memilih kenyataan yang pahit sekalipun daripada mimpi-mimpi indah yang membuaikan.
Saya hanya mencoba merenungi sejauh mana kaki saya melangkah di tahun ini. Saya merasa, semua berjalan baik-baik saja di awal hingga pertengahan tahun ini. Semua saya rasakan berjalan dengan mudah dan menyenangkan. Jika diibaratkan dengan sebuah putaran roda, saat itu saya mungkin sedang berada di atas. Namun saya sadar, bahwa hidup adalah perputaran yang tiada hentinya. Jika sekarang berada di atas, maka itu tidak akan abadi. Satu saat pasti kita akan berada di bawah, meski tidak tahu kapan itu akan terjadi.
Dan benar saja, di penghujung tahun ini, saya merasa banyak kekalahan menghampiri saya. Terlalu banyak kehilangan yang menghampiri dan meruntuhkan semangat yang selama ini saya perjuangkan. Pukulan bertubi-tubi dan masalah yang datang dari berbagai arah pada bulan-bulan terakhir akhirnya membuat saya jatuh, tertatih dan merintih. Saya tahu, saya tidak mati karena semua itu. Namun saya juga sadar, semua tak akan lagi sama. Untuk berjalan seperti waktu-waktu sebelumnya bukan hal yang mudah. Bahkan sampai saat ini, saya masih tertatih.
Perlahan tapi pasti, saya harus menyadari bahwa semua itu adalah proses kehidupan. Proses di mana tak selamanya kita akan berada di atas dan tak selamanya berada di bawah. Mungkin pertengahan tahun ini adalah saat di mana saya berada di atas, dan sekarang adalah saat di mana giliran saya berada di bawah. Saya juga sadar, bahwa semua terjadi bukan karena kesalahan orang lain, akan tetapi kesalahan saya yang tidak mampu menyikapi beberapa hal dengan sebuah kedewasaan. Yah, mungkin karena saya belum bisa berpikir dewasa seperti yang saya inginkan.
Saya juga sadar, bukan hal mudah menghapus apa yang ditorehkan tahun 2008 dalam hidup saya. Terlalu banyak suka dan duka menghampiri. Terlalu banyak yang ia berikan dalam kehidupan saya, namun tidak sedikit pula yang ia ambil dari kehidupan saya. Biar saja semua menjadi catatan kecil dalam kehidupan saya. Dalam setiap persinggahan ruang dan waktu, pasti selalu ada ribuan kenangan yang ditorehkan dan tak akan pernah tergantikan. Satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah membiarkan semua yang berlalu tetap seperti itu tanpa mengusiknya dan mengambil pelajaran dari semuanya.
Ada satu hal yang ingin coba saya renungi; mungkin sudah saatnya bagi saya untuk berhenti bermimpi dan melepas mimpi-mimpi yang selama ini menjadi semacam nyawa hingga saya mampu bertahan menjalani hari. Meski saya merasa kalah di akhir tahun ini, namun saya patut bersukur karena semua itu mampu menyadarkan saya untuk terbangun dari mimpi-mimpi yang selama ini menghiasi perjalanan hidup ini. Bagi saya saat ini, saya lebih memilih kenyataan yang pahit sekalipun daripada mimpi-mimpi indah yang membuaikan.
Happy Wednesday! Bloghoppin' here... Hey, I have an interesting tutorial for you that I have written myself. It is about adding Adsense on your Single Post in XML template. I hope you'll like it! God Bless you!